Di dalam Kejadian 2 : 18 – 25 ,
kita dapat melihat bahwa INISIATIF untuk membentuk sebuah keluarga adalah
inisiatif dari Tuhan.
Karena keluarga adalah unit yang
Tuhan ciptakan, maka Tuhan mempunyai rencana yang indah dalam setiap keluarga.
Namun, banyak anak Tuhan yang
tidak menyadari akan hal ini, sehingga terjadi kesalahan-kesalahan sebagai
berikut :
1. Memiliki pola pikir “Apa
Adanya”
Keluarga yang demikian sudah
merasa ‘puas’, meskipun berjalan apa adanya, yang penting tidak bercerai, tidak
selingkuh, dan merasa cukup karena sudah menjalankan tanggung jawab seperti
memberikan nafkah bagi keluarga dan membesarkan anak-anak.
2. Memiliki perasaan “Kurang
Berguna” bagi Kerajaan Allah
Banyak orang setelah menikah,
memiliki pemikiran bahwa dulu saat masih ‘single’ mereka melayani di “Pemuda
& Remaja / Youth “, mereka sangat menyala-nyala & berapi-api, tetapi ……
sekarang sudah tidak bersemangat lagi. Karena kesibukan dalam pekerjaan &
keluarga, mereka merasa sudah tidak berguna lagi di dalam Kerajaan Allah.
Padahal, keluarga sangat penting
di mata Tuhan, Tuhan memerintahkan kepada “keluarga” (Adam & Hawa) untuk
mengambil alih dunia ( Kejadian 1:28 ).
3. Memiliki “prioritas” yang
salah di dalam kehidupan. Seringkali keluarga menjadi prioritas yang
terabaikan. Pekerjaan & pelayanan lebih menjadi perhatian & fokus dalam
kehidupan seseorang. Kepentingan keluarga menjadi terabaikan, sebagai contoh :
suami/isteri & anak-anak yang kurang mendapat perhatian, kurangnya
kebersamaan di dalam keluarga,dsb. Urutan prioritas yang benar adalah sebagai
berikut :
1.Tuhan
2.Keluarga
3.Pekerjaan
4.Pelayanan
Tujuan Allah bagi Keluarga
Sesungguhnya, keluarga adalah
alat Tuhan untuk menggenapi misi Allah. Dan apabila keluarga “tidak memiliki”
misi Allah, kita pasti akan merasa bosan, kita akan banyak mengalami masalah
dalam keluarga, tidak dapat mengalami berkat-berkat Tuhan, dan tidak dapat
memberi dampak kepada dunia.
Ada beberapa hal yang ingin Tuhan
bangun di dalam sebuah keluarga, sebagai berikut :
1. Keluarga adalah dasar untuk
membangun hubungan & persekutuan yang berpusatkan kepada Tuhan ( Ulangan
6:4-9 ).
Di dalam keluarga-lah, prinsip
& dasar hubungan dengan Tuhan dan sesama diletakkan. Sebagai contoh,
bagaimana seorang anak akan melayani Tuhan ataupun berinteraksi dengan sesama
setelah ia dewasa tidak terlepas dari bagaimana pola asuh yang ia terima dari
keluarganya dan sangat terpengaruh oleh prinsip-prinsip yang telah ditanamkan
sejak masa kecilnya.
2. Karakter Ilahi ( II Timotius
1:5 ).
Betapa pentingnya kita memiliki
standar Ilahi di dalam kehidupan keluarga. Standar Ilahi yang kita tetapkan
saat ini, akan diwariskan kepada anak-anak kita dan kepada generasi berikutnya
secara turun-temurun.
3. “Beranak-cucu” secara natural
& rohani.
Kita akan mereproduksi anak-anak
kita dan anak – anak rohani di dalam kehidupan kita. ( Kej 1 : 28 )
4. Berkuasa & memerintah
secara rohani dan natural.
Tuhan memiliki rencana agar
keluarga berkuasa menghentikan kerja iblis dan menempatkan bumi dalam kuasa
rencana Allah. Tuhan memerintahkan untuk mengambil alih dan menguasai dunia ini
sehingga memiliki dampak bagi dunia & memperluas kerajaan Allah di muka
bumi ini. ( Kej 1 : 26 – 28 )
Semoga Artikel ini membuat kita semakin diberkati dan makin melangkah lebih pasti lagi, karena memiliki pengertian yang berbeda dari konsep dunia ini, dan kita mulai menjalani kehidupan ini semakin Meningkat kearah Tujuan Tuhan.
Tuhan Memberkati
Maksih ya Jasa Pembuatan Website Toko Online serta layanan Jasa Pembuatan Website Penjualan Online dan
ReplyDeleteJasa Pembuatan Online Shop
Grosir Jilbab Murah - Jilbab Segi Empat Terbaru dan Jilbab Instan Terbaru serta Jasa Pembuatan Website Murah serta Buat Toko Online Murah juga Jilbab Pasmina Terbaru