Wise Woman: Istri Yang Cakap (אֵשֶׁת־חַיִל) ~ Mother Wise

Thursday, June 9, 2016

Wise Woman: Istri Yang Cakap (אֵשֶׁת־חַיִל)


Alkitab menjelaskan bahwa wanita seperti juga pria diciptakan oleh Allah menurut gambar dan rupaNya -Kej. 1:27, sehingga “Alkitab harus menjadi pedoman bagi setiap wanita yang sedang mencari makna dan eksistensinya di dunia ini. Di dalam Alkitab kita dapat membaca bahwa Allah menciptakan wanita itu menurut gambar dan rupa Allah.” Dalam Perjanjian Lama, Alkitab mengungkapkan peranan wanita.

Raja Salomo dalam Kitab Amsal berbicara tentang "wanita/ istri yang ideal". Istri yang cakap disebut אֵֽשֶׁת־חַיִל - 'ESHET KHAYIL, istri yang cakap/ a woman of valor. Istilah ini dipakai dalam artian: Perempuan yang berbakat dan sukses. Perempuan yang mampu mengurus keluarga dan semua urusan rumah tangga, bahkan sanggup melakukan bisnis/ perdagangan, mampu melakukan pekerjaan amal dan lain-lain.

אֵֽשֶׁת־חַיִל - 'ESHET KHAYIL, terdiri dari 2 kata, yang penjabarannya sebagai berikut:

  1. Kata Ibrani: אִשָּׁה - 'ISHAH, harfiah: orang betina (perempuan), yang juga diterjemahkan menjadi "istri". Bentuk אֵֽשֶׁת - 'ESHET adalah "construct chain" dari kata אִשָּׁה - 'ISHAH.
  2. חַיִל - KHAYIL, bermakna, kuat, gagah berani, perkasa, kaya, berharga. Dan biasanya kata ini dikenakan kepada pahlawan perang, atau ditujukan kepada "sekelompok orang (pasukan bersenjata)" seperti dalam Yehezkiel 37:10 dan kata חַיִל - KHAYIL ini dijelaskan secara luas di angkatan-bersenjata-pasukan militer

Seperti dijelaskan pada poin 2 di atas, kata חַיִל - KHAYIL biasanya dikenakan kepada hal-hal yang bersifat maskulin. Misalnya: Boas, disebut dengan gelar: אִישׁ גִּבֹּור חַיִל - 'ISH GIBOR KHAYIL, artinya: a mighty man of wealth; seorang perkasa yang kaya raya; seorang pria kaya yang berkuasa (Rut 2:1).
Kata חַיִל - KHAYIL dikenakan untuk Boas. Mungkin Boas memiliki reputasi yang baik sebagai pahlawan perang yang gagah berani, disamping dia memang seorang yang kaya. Dan kriteria dari kepahlawanan Boas diwarisi oleh cucunya yang kelak akan menjadi raja Israel: Daud. Penulis Kitab Amsal ini adalah Salomo yang adalah putera Daud. Dari garis keturunan mereka yang seterusnya menurunkan Sang Mesias yang dijanjikan itu, yang menjadi pahlawan yang sesungguhnya bagi keselamatan umat manusia.

Tetapi di dalam Kitab Amsal ini, Salomo menggunakan istilah חַיִל - KHAYIL kepada sosok perempuan/ istri yang ideal, yang cakap & tangkas. Dalam konteks ini, kata חַיִל - KHAYIL tidak tidak mengacu pada kemampuan fisik berperang/ kekuatan militer, tetapi merujuk kepada bakat yang luar biasa dari seorang perempuan/ istri/ ibu yang diidamkan. Syair yang indah bagi kaum perempuan ini dijadikan kata penutup kitab Amsal.

Ada sekitar 5 karakter yang dapat menjadi teladan yang perlu dimiliki seorang wanita untuk dapat berperan dalam kehidupan, yaitu:

1. Dapat Dipercaya
Dalam ayat 11“Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan”, digunakan kata safely trust, untuk menunjukkan karakter “dapat dipercaya” sebagai “satu karakter dasar yang berhubungan dengan kejujuran dan integritas yang harus dimiliki wanita untuk dapat melakukan peranannya dengan baik” , sehingga memberikan “keuntungan” yaitu jaminan kecukupan dan inspirasi kepercayaan. Jadi karakter “dapat dipercaya” yang dimiliki wanita yang cakap memberkati wanita tersebut juga orang lain.

2. Rajin
Ayat 13-19, 21-22, 24 dan 27, menunjukkan beberapa kata kerja yang menyiratkan karakter “rajin” dari seorang wanita yang cakap, seperti :
  • Kata "mencari”, berarti mau berusaha, bekerja keras.
  • Kata “senang bekerja dengan tangannya”, berarti melakukan pekerjaannya dengan hati yang senang karena dapat menyalurkan kreatifitas dan kemampuannya.
  • Kata “mendatangkan makanan”, kata “bangun kalau masih malam”, kata “membagi-bagikan tugas”, berarti dalam kerajinannya sejak awal pagi ia dapat mendelegasikan tugas-tugas kepada orang lain yang membantunya sehingga ia dapat melakukan tugas-tugas lain sesuai peranannya.
  • Kata to plant “membeli sebuah ladang…ditanami “, berarti dapat menggunakan waktu luangnya untuk mendapat pendapatan sendiri.
  • Kata “mengikat pinggangnya..”, “..jarinya memegang pemintal..”, “..membuat pakaian..”, berarti memiliki kesiapan kerja, semangat dan kekuatan untuk menyelesaikan pekerjaannya, memiliki keteguhan hati dan keberanian juga kekuatan untuk melakukan aktifitas yang memerlukan ketekunan.
  • Kata “…mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya”, berarti mempunyai prinsip yang kuat dalam kerajinannya dimana dia hanya mau makan hasil kerja kerasnya, bukan pemberian orang.


3. Murah Hati
Ayat 20 “ Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang miskin.” dimana “hati yang murah adalah hati yang suka memberi” , maka wanita yang “murah hati” dapat memakai perasaannya untuk membuat dia berbuat sesuatu yang baik untuk orang lain, menjadi berkat.

4. Berhikmat
Ayat 12 dan 25-26, kata “Ia berbuat baik..” berarti mempunyai cukup hikmat untuk mengetahui apa yang ia lakukan membawa kebaikkan, kata “…tertawa tentang hari depan…” berarti tidak kuatir akan masa depan karena sudah merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatunya, kata “membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran lemah lembut ada di lidahnya..” dapat dijabarkan wanita yang berhikmat ini dapat memakai pembicaraannya untuk mengajarkan sesuatu kepada orang lain. Wanita berhikmat tahu kapan dia dapat mengucapkan sesuatu kapan tidak, karena setiap pembicaraannya mencerminkan hikmat yang dia miliki.

5. Takut akan Tuhan

Kata “takut akan Tuhan” dipakai dalam awal dari kitab Amsal (1:7) sebagai kata kunci dari memiliki hikmat. Perikop yang membahas wanita yang cakap menggunakan juga kata ini (31:30). Wanita yang bijaksana adalah wanita yang takut akan Tuhan, karena takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan. Jadi wanita yang cakap perlu memiliki karakter yang paling mendasar yaitu “takut akan Tuhan” sehingga ia punya cukup hikmat, punya kemurahan hati, kerajinan yang bijaksana serta dapat dipercaya.

0 comments:

Post a Comment